Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 10:38:33【Tempat Makan】935 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(2856)
Artikel Terkait
- 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
- Sinergi ekonomi syariah menyukseskan Makan Bergizi Gratis
- Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat
- CKG, cahaya harapan dari negara untuk masa senja berjaya
- UI gelar sarasehan nasional bahas lingkungan dan kesehatan
- KPK tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam OTT
- 11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan
- Menlu Belanda harap rencana Trump permudah akses bantuan ke Gaza
- BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
- Akademisi: Pendatang di Yogyakarta alami tiga fase adaptasi budaya
Resep Populer
Rekomendasi

Mewujudkan ekonomi berkeadilan tanpa tambang

Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meninggal dunia

Menlu Belanda harap rencana Trump permudah akses bantuan ke Gaza

368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG

Kenapa lobster air tawar mudah mati? Ini penyebab dan pencegahannya

BPKN wajibkan pelaku usaha patuhi regulasi keamanan pangan

Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan

Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia